PACITAN – KABUPATEN SERIBU GUA
Pacitan - ''Kabupaten Seribu Goa',' memiliki banyak goa di antara gugusan pegunungan kapur. Padang gersang yang ternyata menyimpan panorama bawah tanah yang menakjubkan.
Pegunungan di Pacitan adalah rangkaian pegunungan tandus di mulai dari Kebumen Jateng (Pegunungan Sewu), terputus di Wates Jogjakarta, dilanjutkan di Gunung Kidul (Yogyakarta) hingga Pacitan, Ponorogo, Trenggalek dan terus ke Malang dan Jember. Bukit2 diwilayah ini ujungnya berbentuk kerucut, berlipat2, ada pula yg spt tempurung kelapa. Di permukaannya terhampar tanah yang kering tandus yg ditanami sinkong, ubi kayu dan pohon jati.
Gua di Pacitan lorongnya panjang, stalak tit dan mit nya begitu tipis, tembus pandang sinar lampu dan selalu meneteskan air. Kain gordennya (shawl drappery) tinggi membentang, menuntun Anda untuk mengagumi ciptaan yang Maha Sempurna. Ketika anda turun kedalam perut bumi, anda akan ternganga, karena di depan mata terhampar ruang amat luas, kolom2nya tinggi seperti istana Romawi. Jika lampu dipadamkan, anda terdiam, suara titik air nya terkesan begitu teratur dan ritmis, seolah dentingan suaranya yang memancarkan energi magis yang memancar dari kegelapan.
Punung, Donorejo, Pacitan, 140 km selatan kota Solo. Melalui jalan pegunungan yg sepi dan mulus, lokasi tsb. dapat dicapai kurang dari 3 jam dari Pusat Kota Solo. Anda tak akan menyesal dgn harga karcisnya yg 2,500 rupiah per orang. Khususnya utk sebuah kunjungan di perut bumi yg mengesankan. Dari kunjungan gua di berbagai tempat, gua Pacitan ini masih yg terbaik dan paling menarik utk dinikmati.
Telo
Kahanan geografis Pacitan sing sebagian gedhe akeh gumuk-gumuk tandhus sing ora cocok kanggo tetanen tanduran pari,mulane kuwi gaplek utawa telo dadi pilihan saka jaman mbiyen. Gaplek yaiku oyot saka wit telo pohung sing digaringake sabanjure dibebak lan dikukus dadi sego thiwul. Mula saka kuwi,menawa thiwul dadi ciri pambeda saka kutha Pacitan pancen ora salah.Sego thiwul dadi panganan pokok kanggo masyarakat sing urip ana perangan pegunungan kidul kayata Gunung Kidul,Wonosari,lan Trenggalek. Nanging kanthi sangsaya apike perekonomian saiki pada ninggalake gaplek kanggo panganan sedina-dina lan masyarakat saiki luwih milih sego putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar